Etos kerja dalam arti luas menyangkut akan akhlak dalam pekerjaan. Untuk
bisa menimbang bagaimana akhlak seseorang dalam bekerja sangat
tergantung dari cara melihat arti kerja dalam kehidupan, cara bekerja
dan hakikat bekerja. Dalam Islam, iman banyak dikaitkan dengan amal.
Dengan kata lain, kerja yang merupakan bagian dari amal tak lepas dari
kaitan iman seseorang.
Idealnya, semakin tinggi iman itu maka semangat kerjanya juga tidak
rendah. Ungkapan iman sendiri berkaitan tidak hanya dengan hal-hal
spiritual tetapi juga program aksi.
Dalam kehidupan pada saat sekarang, setiap manusia dituntut untuk
bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan bekerja
seseorang akan menghasilkan uang, dengan uang tersebut seseorang dapat
membelanjakan segala kebutuhan sehari-hari hingga akhirnya ia dapat
bertahan hidup. Akan tetapi dengan bekerja saja tidak cukup, perlu
adanya peningkatan, motivasi dan niat.
Setiap pekerja, terutama yang beragama islam, harus dapat menumbuhkan
etos kerja secara Islami, karena pekerjaan yang ditekuni bernilai
ibadah. Hasil yang diperoleh dari pekerjaannya juga dapat digunakan
untuk kepentingan ibadah, termasuk didalamnya menghidupi ekonomi
keluarga. Oleh karena itu seleksi memililih pekerjaan menumbuhkan etos
kerja yang islami menjadi suatu keharusan bagi semua pekerjaan.
Etos kerja sangat berhubungan erat dengan toleransi . dalam menjalani
pekerjaan etos kerja dan toleransi sangat dibutuhkan.toleransi sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila tidak ada toleransi maka
akan terjadi ketidak seimbangan social. Salah satu contoh toleransi
dalam kehidupan social adalah toleransi antar umat beragama, toleransi
dalambermasyarakat dan masih banyak yang lainnya.
Etos Kerja
Apa
pengertian etos kerja? Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang
memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan
atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga
oleh kelompok bahkan masyarakat .
Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang
menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok.
Secara terminologis kata etos, yang mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yaitu:
- Suatu aturan umum atau cara hidup
- Suatu tatanan aturan perilaku.
- Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku .
Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang
berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam
rangka mencapai cita-cita yang positif.
Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr. Ahmad Amin adalah
membiasakan kehendak. Kesimpulannya, etos adalah sikap yang tetap dan
mendasar yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola
hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya .
Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kata etos
berarti watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang
berupa kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi
guna mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita.
Etos kerja adalah refleksi dari sikap hidup yang mendasar maka etos
kerja pada dasarnya juga merupakan cerminan dari pandangan hidup yang
berorientasi pada nilai-nilai yang berdimensi transenden.
Menurut K.H. Toto Tasmara etos kerja adalah totalitas kepribadian
dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan
memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan
meraih amal yang optimal (high Performance) .
Dengan demikian adanya etos kerja pada diri seseorang pedagang akan
lahir semangat untuk menjalankan sebuah usaha dengan sungguh-sungguh,
adanya keyakinan bahwa dengan berusaha secara maksimal hasil yang akan
didapat tentunya maksimal pula. Dengan etos kerja tersebut jaminan
keberlangsungan usaha berdagang akan terus berjalan mengikuti waktu.
Fungsi dan Tujuan Etos Kerja
Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap
perbuatan dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos
kerja adalah:
- Pendorang timbulnya perbuatan.
- Penggairah dalam aktivitas.
- Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan .
Kerja merupakan perbuatan melakukan pekerjaan atau menurut kamus W.J.S
Purwadaminta, kerja berarti melakukan sesuatu, sesuatu yang dilakukan .
Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup semua
bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non
materi baik bersifat intelektual maupun fisik, mengenai keduniaan maupun
akhirat. Sedangkan dalam arti sempit, kerja berkonotasi ekonomi yang
persetujuan mendapatkan materi. Jadi pengertian etos adalah karakter
seseorang atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan dalam
bekerja yang disertai semangat yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita.
Nilai kerja dalam Islam dapat diketahui dari tujuan hidup manusia yang
kebahagiaan hidup di dunia untuk akhirat, kebahagian hidup di akhirat
adalah kebahagiaan sejati, kekal untuk lebih dari kehidupan dunia,
sementara kehidupan di dunia dinyatakan sebagai permainan, perhiasan
lading yang dapat membuat lalai terhadap kehidupan di akhirat. Manusia
sebelum mencapai akhirat harus melewati dunia sebagai tempat hidup
manusia untuk sebagai tempat untuk mancari kebahagiaan di akhirat.
Ahli-ahli Tasawuf mengatakan:
Untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, manusia harus mempunyai bekal di
dunia dan di manapun manusia menginginkan kebahagiaan. Manusia
berbeda-beda dalam mengukur kebahagiaan, ada yang mengukur banyaknya
harta, kedudukan, jabatan, wanita, pengetahuan dan lain-lain. Yang
kenyataannya keadaan-keadaan lahiriah tersebut tidak pernah memuaskan
jiwa manusia, bahkan justru dapat menyengsarakannya. Jadi dianjurkan di
dunia tapi tidak melupakan kehidupan akhirat.
وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنْسَ
نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ
الْمُفْسِدِينَ.
Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.(Q.S. Al-Qashash: 77)
Pandangan Islam mengenai etos kerja, di mulai dari usaha mengangkap
sedalam-dalamnya sabda nabi yang mengatakan bahwa niali setiap bentuk
kerja itu tergantung pada niat-niat yang dipunyai pelakunya, jika
tujuannya tinggi (mencari keridhaan Allah) maka ia pun akan mendapatkan
nilai kerja yang tinggi, dan jika tujuannya rendah (seperti misalnya
hanya bertujuan memperoleh simpati sesama manusia belaka) maka setingkat
pula nilai kerjanya .
Etos kerja Islami
Adapun etos kerja yang islami tersebut adalah:
- Niat ikhlas karena Allah semata,
- Memiliki cita-cita yang tinggi
Menurut Al-Ghazali dalam bukunya “Ihya-u “ulumuddin” yang dikutip Ali
Sumanto Al-Khindi dalam bukunya Bekerja Sebagai Ibadah, menjelaskan
pengertian etos (khuluk) adalah suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang
dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dengan tidak
membutuhkan pemikiran.
Dengan demikian etos kerja Islami adalah akhlak dalam bekerja sesuai
dengan nilai-nilai islam sehingga dalam melaksanakannya tidak perlu lagi
dipikir-pikir karena jiwanya sudah meyakini sebagai sesuatu yang baik
dan benar.
Menurut Dr. Musa Asy’arie etos kerja islami adalah rajutan nilai-nilai
khalifah dan abd yang membentuk kepribadian muslim dalam bekerja.
Nilai-nilai khalifah adalah bermuatan kreatif, produktif, inovatif,
berdasarkan pengetahuan konseptual, sedangkan nilai-nilai ‘abd bermatan
moral, taat dan patuh pada hukum agama dan masyarakat.Toto Tasmara
mengatakan bahwa semangat kerja dalam Islam kaitannya dengan niat
semata-mata bahwa bekerja merupakan kewajiban agama dalam rangka
menggapai ridha Allah, sebab itulah dinamakan jihad fisabilillah .
Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja, atau etos yang tinggi, dapat dilihat dari sikap dan tingkah lakunya, diantaranya:
Artinya semua kegiatan harus di rencanakan dan di perhitungkan untuk
menciptakan masa depan yang maju, lebih sejahtera, dan lebih bahagia
daripada keadaan sekarang, lebih-lebih keadaan di masa lalu. Untuk itu
hendaklah manusia selalu menghitung dirinya untuk mempersiapkan hari
esok.
- Kerja keras dan teliti serta menghargai waktu.
Kerja santai, tanpa rencana, malas, pemborosan tenaga, dan waktu adalah
bertentangan dengan nilai Islam, Islam mengajarkan agar setiap detik
dari waktu harus di isi dengan 3 (tiga) hal yaitu, untuk meningkatkan
keimanan, beramal sholeh (membangun) dan membina komunikasi sosial,
firman Allah:
وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا
بِالصَّبْرِ.
Artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (Q.S. Al-Ashr: 1-3)
Semua masalah diperbuat dan dipikirkan, harus dihadapi dengan tanggung
jawab, baik kebahagiaan maupun kegagalan, tidak berwatak mencari
perlindungan ke atas, dan melemparkan kesalahan di bawah. Allah
berfirman:
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا
فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا
الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا
تَتْبِيرًا.
Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri
dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan
apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan
orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke
dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama
dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka
kuasai.(Q.S. Al-Isra’: 7)
Seseorang yang memiliki etos kerja yang tinggi, laksana seorang pelari
marathon lintas alam yang harus berlari jauh maka akan tampak dari cara
hidupnya yang sangat efesien dalam mengelola setiap hasil yang
diperolehnya. Dia menjauhkan sikap boros, karena boros adalah sikapnya
setan.
- Adanya iklim kompetisi atau bersaing secara jujur dan sehat.
Setiap orang atau kelompok pasti ingin maju dan berkembang namun
kemajuan itu harus di capai secara wajar tanpa merugikan orang lain.
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ
مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Artinya:
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana
saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari
kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S.
Al-Baqarah: 148)
Sebagai orang yang ingin menjadi winner dalam setiap pertandingan
exercise atau latihan untuk menjaga seluruh kondisinya, menghitung asset
atau kemampuan diri karena dia lebih baik mengetahui dan mengakui
kelemahan sebagai persiapan untuk bangkit. Dari pada ia bertarung tanpa
mengetahui potensi diri. Karena hal itu sama dengan orang yang bertindak
nekat. Terukir sebuah motto dalam dirinya: “The best fortune that can
come to a man, is that he corrects his defects and makes up his
failings” (Keberuntungan yang baik akan datang kepada seseorang ketka
dia dapat mengoreksi kekurangannya dan bangkit dari kegagalannya .